Selamat Datang di Dunia FERDIOLA

menikmati dan menjelajah dunia bersama FerdiolasCorp

Rabu, 27 Oktober 2010

Sirsak Sebagai Obat Kanker


Vera Farah Bararah - detikHealth


img
(Foto: herballyhealing.com)
Jakarta, Banyak herbal yang bisa digunakan untuk mengobati kanker. Dari banyak herbal tersebut sirsak punya keunggulan dibanding yang lain. Sifatnya yang istimewa ini yang membuat penemuan khasiat sirsak untuk kanker disembunyikan bertahun-tahun oleh perusahaan farmasi.

Sirsak diketahui bisa mencegah dan juga ampuh untuk mengobati beberapa jenis kanker. "Untuk sirsak sendiri telah diteliti dapat mengobati kanker usus besar (colon), kanker paru-paru, kanker pankreas, kanker prostat dan juga kanker buah dada (payudara)," dr Hardhi Pranata, SpS selaku Ketua Umum Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI), saat dihubungi detikHealth, Senin (25/10/2010).

Bagian sirsak yang bermanfaat untuk obat kanker yaitu batang, daun dan juga buahnya atau dalam bentuk jus. Buahnya bisa dimakan langsung, dibikin jus, atau daunnya direbus kemudian hasil rebusannya diminum.

"Bisa dengan cara minum jus buah sirsak, atau dengan cara merebus 9 lembar daun sirsak dan minum air rebusan tersebut lalu dimonitor keadaannya. Biasanya nafsu makan akan meningkat dan pertumbuhan sel-sel kankernya akan terhambat," ungkapnya.

Apa keistimewaan sirsak?

dr Hardhi menungkapkan sirsak mengandung senyawa saponin, polifenol dan juga bioflavonoid yang memiliki khasiat sebagai antioksidan. Nah, cara membunuh sel kanker oleh sirsak inilah yang berbeda dengan herbal lainnya. Sirsak hanya membunuh sel-sel yang tumbuhnya abnormal atau sel-sel spesifik seperti radikal bebas yang ada sel-sel kankernya. Tapi sirsak tidak merusak sel-sel yang sehat.

Selain memiliki rasa yang enak, buah sirsak ini juga membantu memelihara kesehatan, mencegah penyakit serta mengobati penyakit. Hal ini karena buah sirsak juga bisa menurunkan tekanan darah, anti parasit, obat penenang yang berfungsi mengatasi depresi, meningkatkan kekebalan tubuh, radang sendi dan juga untuk asam urat.

"Konsumsi buah sirsak ini harus digalakkan lagi agar tidak punah, karena banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi buah ini," ujar dokter yang praktik di RSPAD Gatot Subroto ini.

Untuk di Indonesia sendiri penelitian mengenai khasiat sirsak dan tanaman obat lainnya ini akan dilakukan dalam waktu dekat. Dalam studi ini RS Kanker Dharmais akan bekerja sama dengan Nanjing University of Chinese Medicine yang difasilitatori oleh PDHMI. Dalam penelitian ini akan dilakukan terapi kombinasi antara obat-obatan dan juga herbal.

"MoU kerja sama ini sudah ditanda tangani dan diperkirakan mulai bulan Desember sudah mulai dilakukan penelitian di Indonesia," imbuhnya.

dr Hardhi menuturkan di Nanjing University sendiri sudah dilakukan terapi kombinasi ini, dan didapatkan pasien-pasien kanker di sana tidak mengalami mual, rambut rontok, berat badan menurun dan bisa tetap berjalan-jalan seperti biasa.

Diharapkan dengan adanya terapi kombinasi ini bisa mengurangi efek samping dari terapi standar kanker yang dilakukan seperti kemoterapi, radiasi atau operasi, serta dapat mengurangi jumlah kemoterapi yang seharusnya dilakukan oleh si pasien.

Selain sirsak, ternyata masih banyak lagi tumbuhan dan buah-buahan yang diketahui memiliki efek anti kanker, seperti:

1. Tomat diketahui dapat mengobati kanker prostat, dengan cara mengonsumsi tomat yang sudah direbus.
2. Cabe merah diketahui dapat mencegah kanker usus besar jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama.
3. Biji anggur juga diketahui memiliki senyawa anti kanker, karenanya kalau mengonsumsi anggur cari yang memiliki biji dan makan bersama kulitnya.
4. Daun sirih merah diketahui sebagai anti kanker payudara dengan cara direbus.
5. Temulawak diketahui memiliki zat aktif cursil yang bersifat sebagai anti inflamasi, anti liver dan juga anti kanker.


"Sebagian tumbuhan obat di Indonesia mengandung obat anti kanker, seperti sitotoksin yang memiliki kemampuan untuk membunuh dan mendeteksi sel-sel yang tumbuhnya tidak normal. Senyawa-senyawa di dalam tumbuhan ini bisa berfungsi dalam bentuk gabungan tapi ada juga yang single," ujarnya.





(ver/ir)

Arah Tidur Yang Baik



Selasa, 26/10/2010 18:00 WIB
Vera Farah Bararah - detikHealth


img
(Foto: thinkstock)
Jakarta, Posisi tidur seseorang biasanya tidak berubah dan menjadi ciri khasnya. Tidur yang paling rileks adalah menghadap ke kanan atau kiri. Dari dua arah ini mana arah tidur yang paling bagus?

Seperti dikutip dari NYTimes, Selasa (26/10/2010) pada umumnya dokter akan menyarankan orang tidur miring sehingga gaya gravitasi bisa terjaga untuk menjaga isi perut.

Banyak yang percaya tidur miring menghadap kanan lebih bagus dari pada menghadap kiri, karena bisa melindungi jantung dari posisi tertindih atau tertekan organ lainnya.

Tapi ternyata tak selamanya demikian. Tidur menghadap kiri pun bisa memberikan manfaat untuk kesehatan terutama pada orang yang memiliki gangguan asam lambung.

Fakta menunjukkan bahwa posisi tidur menghadap ke kiri sangat penting bagi orang yang memiliki gangguan asam lambung seperti timbulnya rasa panas terbakar di perut (heartburn), karena posisi yang salah bisa membuat asam lambung masuk ke kerongkongan dan memicu insomnia.

Sebaliknya beberapa studi telah menemukan bahwa tidur menghadap ke kanan akan memperburuk kondisi tersebut di atas, sedangkan jika menghadap kiri bisa membantu menenangkan.

Bagi penderita gangguan lambung, tidur menghadap kanan membuat esophageal sphincter (saluran antara perut dan kerongkongan) melemah yang membuat asam lambung naik ke kerongkongan sehingga bikin perih di lambung.

Sebaliknya bagi penderita gangguan lambung, tidur dengan posisi menghadap kiri akan membuat sambungan antara perut dan kerongkongan tidak terbuka meskipun kadar asam lambung tinggi. Hasil studi ini dilaporkan dalam The Journal of Clinical Gastroenterology.

Dalam penelitian lain yang dimuat The American Journal of Gastroenterology menunjukkan bahwa tidur dengan posisi miring ke kanan bagi penderita lambung akan meningkatkan asam lambung dan kerongkongan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghilangkannya.

Jadi jika menderita asam lambung atau insomnia, seseorang disarankan tidur miring menghadap ke kiri agar tidurnya menjadi lebih nyenyak.





(ver/ir)

Kamis, 26 Agustus 2010

The Ferdiola prewedd



menjelang, jum'at 21 november 2009
memulai hari itu dengan canda dan tawa
hidup ini memang indah, nice to meet you ...
love you

mengatasi BAU MULUT


Deskripsi
Bau mulut dapat terjadi secara permanen atau sementara. Gangguan ini memberikan dampak atau citra yang negatif bagi penderitanya. Apalagi jika bau mulut tersebut kronis atau dalam bahasa kedokteran disebut sebagai halitosis. Bau mulut biasanya disebabkan oleh pembusukan partikel makanan dan bakteri dalam mulut. Penyebab bau mulut antara lain gangguan perut, penyakit, mulut kering, rokok atau kopi dan alkohol, makanan beraroma, tonsilitis, atau karena bakteri di dalam mulut.


Gejala dan Tanda
Jenis bau mulut tergantung pada sumber atau penyebab.

Pengobatan
Berikut tips untuk mengatasi bau mulut:
1. sikat gigi setelah makan
Pastikan menyikat gigi dua kali sehari. Menyikat gigi dapat membersihkan sisa makanan dan bakteri yang menyebabkan mulut berbau.

2. menyikat lidah
Membersihkan lidah secara rutin dengan bulu sikat yang lembut dapat membersihkan bakteri dan sisa makanan penyebab bau mulut.

3. membersihkan gigi palsu
Bau mulut juga bisa disebabkan karena gigi palsu yang dipakai kotor. Setidaknya membersihkan gigi palsu sehari dua kali dapat mengurangi masalah bau mulut

4. minum air putih sebanyak mungkin
untuk menjaga mulut tetap basah dan menghilangkan parrtikel makanan dan bakteri, minum air putih sangat dianjurkan.

5. pemerikasaan gigi secara teratur
Gigi yang keropos dan tidak sehat juga bisa jadi sumber bau mulut. Memeriksanya secara rutin dianjurkan untuk mengurangi potensi bau mulut.

6. menghilangkan kebiasaan merokok dan minum alkohol
Kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol salah satu penyebab dari bau mulut. Meninggalkan kebiasaan itu selain menjaga bau mulut segar juga baik bagi kesehatan tubuh.

7. mengkonsumsi makanan berserat
Mengkonsumsi makanan berserat seperti sayur-sayuran dan buah-buahan segar serta menghindari makanan yang dapat menyebabkan bau mulut seperti bawang, petai, dan makanan yang manis dapat mencegah bau mulut. Makanan berserat juga berfungsi melancarkan saluran pencernaan. Gangguan pencernaan terkadang juga menjadi penyebab bau mulut tak sedap.

Sumber: dari berbagai sumber.





(adh/adh)

Warna BIRU paling baik lindungi tubuh dari sinar ultraviolet

Vera Farah Bararah - detikHealth

img
(Foto: thinkstock)
Barcelona, Ilmuwan menemukan kain katun berwarna biru memberikan perlindungan paling baik terhadap sinar ultraviolet dari sinar matahari. Sedangkan kain katun berwarna kuning memberikan perlindungan paling buruk terhadap sinar ultraviolet.

Dikutip dari GeniusBeauty, Kamis (26/8/2010) ilmuwan dari Polytechnic University of Catalonia telah menemukan warna apa yang paling baik untuk melindungi tubuh dari sinar ultraviolet, yaitu warna biru.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti melakukan analisis terhadap sifat perlindungan dari tiga warna utama, yaitu merah, biru dan kuning. Penelitian ini menggunakan suatu program software dan kemudian melakukan analisa untuk mengetahui bagaimana kain katun dengan warna tertentu ini bisa menyerap sinar ultraviolet.

Warna kain atau pakaian yang digunakan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan seberapa baik pakaian bisa melindungi tubuh dari radiasi sinar ultraviolet. Hal ini biasanya ditentukan berdasar pada panjang gelombang yang mampu diserap oleh warna tersebut.

Jika kulit terus menerus terpapar sinar ultraviolet dari sinar matahari, maka dalam jangka waktu tertentu bisa menimbulkan efek pada kulit salah satunya adalah kulit terbakar.

Hal ini disebabkan sinar ultraviolet bisa membunuh sel-sel yang berfungsi memproduksi sel kulit baru. Untuk memperbaiki kondisi tersebut, maka pembuluh darah akan bekerja lebih keras sehingga membuat kulit menjadi memerah.

Untuk itu para ilmuwan merekomendasikan pada masyarakat agar lebih sering menggunakan pakaian yang memiliki warna 'sun proof' yaitu warna biru, terutama jika cuaca sedang panas.





(ver/ir)

Selasa, 09 Februari 2010

Bagian Otak yang Menyebabkan Orang Takut Kehilangan Uang

Selasa, 09/02/2010 18:00 WIB
Nurul Ulfah - detikHealth

img
(Foto: unitedfamiliesinternational)
Pasadana, Peneliti menemukan bagian otak bernama amygdala yang menjadi penyebab kenapa orang takut kehilangan uang. Normalnya, orang akan takut kehilangan uang dan berhati-hati saat bertindak, namun mereka yang amygdala-nya rusak tidak punya rasa takut itu.

Orang bijak mengatakan hidup adalah proses menuju kehilangan. Tapi tetap saja manusia takut dan sangat menjaga apa yang dipunyainya agar tak hilang terutama uang. Peneliti menemukan jawabannya ini semua gara-gara amygdala.

Sebuah studi membuktikan secara ilmiah mengapa ada orang yang takut kehilangan uang tapi ada juga yang tidak. Perbedaan bagian otak yang bernama amygdala adalah penyebabnya. Jika Anda masih punya rasa takut kehilangan uang, artinya bagian amygdala pada otak masih berfungsi dengan normal.

Dalam studinya, peneliti menganalisis otak seseorang yang bermain judi. Hasilnya menunjukkan, orang yang takut kehilangan uang saat bermain judi ternyata memiliki bagian amygdala yang aktif pada bagian otaknya. Amygdala adalah bagian yang berfungsi sebagai pusat pengontrol rasa takut dalam otak.

"Hasil laboratorium dan bukti di lapangan menunjukkan bahwa seseorang cenderung menghindari risiko kehilangan meski sebenarnya mungkin ia akan mendapat sesuatu yang lebih besar jika kehilangan," kata Dr Benedetto De Martino dari the California Institute of Technology, Pasadana seperti seperti dilansir dari ABCNet, Selasa (9/2/2010).

Sebagai contoh, orang akan menghindari judi karena takut kehilangan uang US$ 10 padahal mereka bisa saja mendapatkan untung US$ 15. Tindakan ini menurut Dr Martino disebut dengan 'loss aversion' atau takut kehilangan.

Untuk mengetahui fungsi amygdala pada otak manusia, peneliti menguji dua orang perempuan dengan kondisi genetik langka yang disebut dengan penyakit Urbach-Wiethe. Penyakit itu menyebabkan kerusakan bagian amygdala dan membuat seseorang tidak bisa mengontrol rasa takut atau emosi lainnya.

Peneliti membandingkan kedua perempuan itu dengan 12 partisipan lainnya yang tidak memiliki penyakit tersebut. Studi ini hanya menggunakan sedikit partisipan karena secara etika, tidak etis rasanya melukai dan membongkar isi otak manusia untuk mengetahui apa yang terjadi di dalamnya.

Para partisipan diminta untuk melakukan judi dimana akan ada dua kemungkinan yang dihasilkan. Kemungkinan pertama adalah partisipan akan memenangkan US$ 20 atau kehilangan US$ 5. Kemungkinan kedua adalah partisipan akan memenangkan atau kehilangan US$ 20.

Hasilnya menunjukkan kedua perempuan yang punya penyakit Urbach-Wiethe ternyata memilih pilihan kedua, yaitu mengambil risiko kehilangan yang lebih besar. Hal ini membuktikan bahwa bagian amygdala pada otaknya memang tidak berfungsi sehingga ia cenderung tidak takut kehilangan uang.

"Seseorang dengan amygdala normal harusnya bisa lebih berhati-hati dalam bertindak dan punya rasa takut akan kehilangan," kata Ralph Adolphs.

Studi yang dilaporkan dalam the Proceedings of the National Academy of Science ini membantu menjelaskan mengapa ada sebagian orang yang berani mengambil risiko dan ada yang tidak. Jika seseorang tidak punya rasa takut, mungkin bagian amygdala dalam otaknya mengalami kerusakan yang mungkin disebabkan oleh faktor genetik atau DNA.(fah/ir)

Orang dengan IQ Rendah Banyak Terkena Penyakit Jantung

Rabu, 10/02/2010 09:15 WIB
Nurul Ulfah - detikHealth

img
(Foto: topnews)
London, Perokok adalah orang yang paling berisiko mengalami penyakit jantung. Di urutan kedua, faktor penyebab penyakit jantung ternyata bukan tekanan darah tinggi atau jarang olahraga, tapi justru orang dengan Intelligence Quotient (IQ) rendah.

Peneliti dari Britain's Medical Research Council (MRC) menemukan bahwa nilai inteligensi atau Intelligence Quotient (IQ) yang rendah sangat erat kaitannya dengan penyakit jantung dan kematian, terlepas dari kebiasaan merokok.

Penyakit jantung adalah pembunuh nomor satu pria dan wanita di Eropa, Amerika dan mungkin seluruh negara di dunia. Menurut World Health Organization (WHO), penyakit kardiovaskular menyumbang sekitar 32 persen kematian di seluruh dunia pada tahun 2005.

Hampir semua orang tahu bahwa seseorang dengan pendidikan dan pendapatan rendah biasanya lebih berisiko mengalami berbagai macam penyakit. Keterbatasan akses ke rumah sakit, lingkungan yang buruk dan pola hidup yang buruk adalah pemicunya.

Namun kini studi yang dilakukan MRC ingin membuktikan penyakit apa yang paling banyak menyerang orang ber-IQ rendah. Peneliti menganalisis data 1.145 pria dan wanita selama 20 tahun. Ternyata dari hasil studi tersebut diketahui bahwa orang ber-IQ rendah paling banyak mengalami penyakit jantung.

Menurut David Batty, peneliti dari MRC dan Social and Public Health Science Unit di Glasgow, Skotlandia, ada beberapa faktor yang membuat seseorang dengan IQ rendah punya potensi lebih besar terkena penyakit jantung.

"Orang dengan IQ rendah tidak bisa mengerti atau memahami apa itu risiko merokok, atau apa untungnya mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga dan sebagainya. Mereka tidak tahu untuk apa kebiasaan sehat itu harus diterapkan," kata David seperti dilansir Reuters, Rabu (10/2/2010).

David mengatakan, orang dengan IQ rendah perlu lebih diperhatikan lagi. "Perspektif mereka harus diubah. Melalui beberapa pola pembelajaran awal atau sekolah khusus, ada kemungkinan IQ mereka bisa ditingkatkan lagi," tutur David.

Menurut Ioanna Tzoulaki, dosen epidemiologi dari Imperial College London, kampanye kesehatan masyarakat pun perlu ditingkatkan. "Kampanye perlu difokuskan lagi pada kalangan ber-IQ rendah dengan gaya kampanye yang lebih sederhana dan dimengerti mereka," jelas Tzoulaki.

Dalam the European Journal of Cardiovascular Prevention disebutkan lima urutan faktor penyebab utama penyakit jantung yaitu merokok, IQ rendah, pendapatan rendah, tekanan darah tinggi dan jarang beraktivitas fisik.(fah/ir)

Minum Bir Cegah Osteoporosis?

Selasa, 09/02/2010 13:30 WIB
Nurul Ulfah - detikHealth

img
(Foto: sdsu)
California, Osteoporosis bisa dicegah dengan rajin minum susu, konsumsi makanan tinggi kalsium dan olahraga. Kini, peneliti menyebutkan satu cara lagi untuk mencegah osteoporosis, yaitu minum bir. Benarkah minum bir bisa mencegah osteopororsis?

Kulit ari yang terdapat pada bahan baku bir yaitu barley (gandum) diketahui mengandung mineral yang sangat tinggi, yakni silikon. Silikon inilah yang diduga sebagai pencegah osteoporosis. Kandungan silikon tersebut akan mengalami peningkatan seiring dengan proses pemasakan.

Studi mengenai kandungan silikon dalam bir memang belum banyak dilakukan. Namun Charles Bamforth, profesor teknologi pangan dari the University of California berhasil menemukan hubungan antara kandungan silikon dengan proses mineralisasi tulang.

Dalam Journal of the Science of Food and Agriculture disebutkan bahwa bir mengandung mineral silikon yang memiliki fungsi hampir sama dengan kalsium, yaitu memperlambat proses pengeroposan tulang, memperkuat dan meningkatkan kepadatan tulang serta meningkatkan pembentukan tulang baru.

Minuman bir mengandung sekitar 90 persen air, gula fermentasi (malt) dari biji-bijian maupun butiran padi, gula murni, perasa dari buah (hop) yang memberikan cita rasa sepat dan tajam serta yeast (mikroorganisme) yang berperan memproses gula fermentasi menjadi alkohol dan karbondioksida.

"Bir mengandung silikon tinggi yang berasal dari fermentasi biji gandum dan juga buah hop. Bir ini bisa membuat tulang tetap kuat dan sehat karena akan menyumbang mineral dalam jumlah besar untuk tulang," kata Prof Charles dari Healthday, Selasa (9/2/2010).

Dalam studinya, peneliti melakukan pengujian terhadap 100 bir komersil dan menemukan kandungan silikon yang berbeda-beda dari setiap bir. Jumlah silikon dalam bir bervariasi mulai dari 6,4 hingga 56,5 miligram per liter.

Meski demikian, beberapa orang yang tidak setuju mengonsumsi bir bisa mendapatkan silikon dari sumber lainnya. Selain pada bir, silikon juga banyak ditemukan pada kacang-kacangan dan kentang, hanya kadarnya lebih sedikit.

Bahayakah Kaporit di Dalam Kolam Renang?

Rabu, 10/02/2010 08:15 WIB
Vera Farah Bararah - detikHealth

img
(Foto: co.washington.or.us)
Jakarta, Kolam renang selalu identik dengan bau kaporit, meskipun begitu tetap saja kolam renang menjadi tempat favorit bagi banyak orang. Adakah bahaya dari kaporit yang terdapat di kolam renang?

Penggunaan kaporit bertujuan sebagai desinfektan bisa menjadi potensi bahaya bagi orang lain. Desinfektan berbasis klorin seperti hipoklorit, klorin atau chloroisocyanurates berfungsi untuk menonaktifkan berbagai bakteri patogen yang ada di dalam air.

Tetapi jika senyawa tersebut bercampur dengan bahan organik lain seperti urin dan keringat, maka klorin bisa melepaskan produk campuran yang dapat mengiritasi mata, kulit dan saluran udara atas.

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh ilmuwan dari Belgia serta dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics, menunjukkan klorin yang terdapat di dalam kolam renang bisa meningkatkan risiko asma, alergi rhinitis dan demam pada orang yang rentan terhadap alergi.

Para ilmuwan meneliti 847 siswa berusia 13-18 tahun, siswa ini dibagi menjadi dua kelompok dengan masing-masing kelompok berenang di kolam renang berklorin serta kolam renang yang tidak menggunakan klorin.

Ditemukan anak-anak yang sensitif terhadap alergen lebih memungkinkan terkena asma dan alergi lain jika berenang di kolam yang mengandung klorin. Serta berenang lebih dari 1.000 jam memiliki kemungkinan 14,9 persen lebih tinggi terkena asma dan 3,5 kali lebih besar memiliki alergi rhinitis. Padahal selama bertahun-tahun, kolam renang telah dianjurkan bagi orang yang memiliki asma karena udara yang lembab kurang memungkinkan timbulnya serangan asma.

"Anak-anak yang lebih rentan terhadap alergi bisa memicu timbulnya asma, tapi masih belum jelas apakah hal ini terkait langsung dengan paparan klorin atau tidak," ujar Profesor Guy Marks dari Woolcock Medical Institute, seperti dikutip dari ABCNet, Rabu (10/2/2010).

Marks menuturkan saat ini masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan seperti itu. Tapi anak-anak sebaiknya memilih kolam renang terbuka dan bukan yang berada di dalam ruang (indoor), sehingga mengurangi kemungkinan terkena serangan asma.

Meski didapatkan risiko asma yang terkait dengan penggunaan klorin, tapi kolam renang tetap memerlukan desinfektan untuk menjaga kebersihannya. Memelihara kolam renang dengan bahan organik lain yang berkadar tinggi juga bisa menyebabkan masalah kesehatan terutama ketika suhu air lebih tinggi seperti saat musim panas. Menggunakan desinfektan memang telah terbukti secara signifikan menyebabkan kematian mikroorganisme patogen.

Selama musim panas, kolam renang harus selalu dimonitor kadar klorin dan pH nya untuk mencegah tertularnya berbagai penyakit infeksi melalui air. Namun, terkadang penyakit ini bisa tetap bertahan terutama di kolam renang umum.

Hal penting yang harus diperhatikan dalam menjaga kolam renang adalah mempertahankan nilai pH dengan benar, melakukan pembersihan filter secara rutin, memastikan sirkulasi air tetap tinggi serta menjaga nilai ambang batas dari klorin dan bahan organik lain.

Untuk mencegah tertularnya berbagai penyakit dari kolam renang sebaiknya membilas diri dengan air dan sabun antiseptik sebelum dan sesudah berenang, jangan berenang jika mengalami diare atau infeksi saluran pencernaan beberapa hari sebelumnya, menggunakan baju renang yang ketat menempel di tubuh, usahakan untuk selalu buang air kecil di toilet dan biasakan cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun.

(ver/ir)

Gaya Hidup di Trimester Pertama Tentukan Ukuran Bayi

Rabu, 10/02/2010 10:15 WIB
Vera Farah Bararah - detikHealth

img
(Foto: quitsmokingbulletin)
Rotterdam, Gaya hidup yang dijalani oleh seorang ibu bisa mempengaruhi kesehatan bayi nantinya. Sebuah penelitian menunjukkan kebiasaan hidup seorang ibu di awal kehamilannya akan berdampak pada seberapa besar ukuran bayinya nanti.

Sebuah studi di Belanda menemukan jika perempuan memiliki kebiasaan buruk seperti merokok, asam folat yang rendah atau tekanan darahnya tinggi pada awal kehamilan, maka ukuran bayi yang dikandungnya akan kecil dan berisiko terjadi komplikasi.

“Penelitian kami menujukkan bahwa beberapa karakteristik fisik dan kebiasaan gaya hidup ibu di trimester pertama bisa mempengaruhi pertumbuhan janin,” ujar Dr Vincent Jaddoe, seorang pediatrik epidemiologi dari Erasmus Medical Center di Rotterdam, Belanda, seperti dikutip dari Healthday, Rabu (10/2/2010).

Dr Jaddoe menuturkan trimester pertama kehamilan merupakan periode kritis bagi pertumbuhan dan perkembangan janin. Karena itu periode ini seringkali dikaitkan dengan kelahiran prematur atau bayi memiliki ukuran tubuh yang kecil.

Pada penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association, peneliti melibatkan 1.631 perempuan yang sejak hamil trimester pertama hingga pertumbuhan anaknya mencapai usia 2 tahun.

Para peneliti menemukan bahwa faktor-faktor tertentu bisa mempengaruhi kemungkinan bayi lahir dengan ukuran yang kecil. Ibu yang merokok, memiliki tekanan darah tinggi, konsumsi asam folat yang rendah dan jumlah sel-sel darah merah tinggi cenderung memiliki bayi dengan ukuran kecil.

Ukuran bayi yang kecil selama trimester pertama akan berkaitan dengan risiko tinggi komplikasi tertentu seperti kelahiran prematur dan berat badan bayi lahir rendah. Hal ini bisa mempengaruhi perkembangan plasenta yang nantinya berpengaruh pada kemampuan bayi untuk bertahan hidup dan berkembang.

”Fungsi plasenta yang abnormal akan menimbulkan banyak kerugian. Jika plasenta gagal untuk berkembang secara normal, maka akan berpengaruh dengan kondisi kehamilan nantinya yang berujung pada komplikasi,” ujar Dr Gordon Smith, kepala kebidanan dan ginekologi di University of Cambridge, Inggris.

Selama ini banyak perempuan yang tidak menyadari bahwa dirinya hamil, terkadang hingga usia kehamilannya mencapai 2 bulan. Hal ini berarti ibu sudah melewati masa perkembangan janinnya selama 2 bulan pertama yang termasuk dalam periode penting.

”Janin pada trimester pertama sangat rentan. Bagi perempuan yang memiliki rencana untuk hamil, sebaiknya mulai memperhatikan gaya hidupnya beberapa bulan sebelum kehamilan,” saran Dr Jaddoe.

(ver/ir)
Powered By Blogger